
Tak lama kemudian, datanglah teman saya bernama Jetprak, anak yang
selalu bermain bersama saya dan “sedikit rusak”. Saat itu, ia
mengatakan, bahwa ada orang yang menitipkan barangnya di Lapangan
Olahraga di Lantai 5. Karena ada rasa sedikit curiga, maka saya pergi ke
sana untuk memastikan ada apa di sana.
Setelah saya tiba di sana, saya melihat ada sebuah kantongan di dekat
sebuah panggung pergelaran. Sebelum saya beranjak untuk melihatn6ya,
saya pastikan dulu, bahwa tidak ada jebakan. Setelah saya cek, ternyata
tidak ada sama sekali jebakan. Lalu, sayapun segera melihat apa isi dari
Barang tersebut.
Setelah saya pegang benda tersebut, saya buka kantongnya satu
persatu. Ternyata, pembungkus benda tersebut sangatlah banyak, sehingga
saya pusing untuk membukanya satu persatu. Sampai pada akhirnya,
Kantonga itu habis terbuka pada bungkusan yang kelima puluh. Setelah
saya lihat, ternyata isinya adalah berbagai macam foto-foto yang dapat
dikatakan “rusak” dan berbagai macam alat KB dan Seks. Tetapi saya
sempat bertanya keheranan “siapa dan untuk apa ini?”. Karena merasa
tidak sopan, maka kukembalikan lagi kepada tempatnya. Setelah sekian
lama, saya hanya menunggu sang waktu berlalu. Kebetulan pada saat itu
tidak ada orang, maka saya bisa bersantai sejenak di sana.
Setelah sekian lama, saya ingat, bahwa saya akan bertanding lomba
Catur antar 1 Sekolah. Saat itu, saya telah mencapai Final, dan lawan
saya yang berikutnya, adalah Fahris (Sekarang ia anggota Dark Falcon).
Karena tidak ada orang, maka saya berlatih sendiri di tempat itu. (avid
internisti)
Sesudah saya berlatih selama 1 jam, saya merasa kelelahan. Maka, saya
putuskan untuk beristirahat dengan melakukan Break Dance. Beberapa
waktu yang lalu, saya diajarkan oleh salah seorang teman saya untuk
berlatih Break Dance, seperti Salto, Rolling, Hip Hop, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, saya tertarik akan salah satu gerakan yang
sangat sukar, yaitu Tornado Roll (Rolling di Udara).
Karena saat itu tidak ada orang, saya iseng untuk mencobanya dengan
naik di atas tiang penyangga. Saat itu, saya menaikinya dengan
memanjatnya. Saat saya akan melakukannya, tiba-tiba ada 2 orang yang
masuk ke ruangan itu. Tidak disangka, itu adalah Fahris, lawan Finalku
nanti, dan yang satu lagi, adalah anak yang terdapat di Foto-foto yang
kulihat tadi, karena namanya cukup panjang, sebut saja NT.
Karena tempat itu cukup luas, saya mencoba untuk mendengarkan suara
mereka dengan mendengarkan gemanya. Kulihat Fahris mulai membuka
kantongan tersebut, dan “Lihat, sekarang kamu percaya kan? Aku ini tidak
pernah berbohong, jangan macam-macam kamu!” kata Fahris.
“Ih.. kamu kok jahat! Awas, nanti aku adukan ke guru lho!” sambung
NT.“Mangkanya, lebih baik kamu harus tunduk kepadaku, atau..”
pembicaraan terpotong.“Atau apa hah?” teriak NT agak keras.“Atau aku
Renggut Keperawananmu!” Teriakan Fahris menggelegar.“Jangan macam-macam
kamu, cepat serahkan!” NT meneruskan.Belum sempat NT bergerak, Fahris
sudah menerjang NT dan langsung menelanjangi NT dengan kasarnya.
“Ah.. Jangan Far.. Jangan!!” Teriakan NT keras sambil menangis
tersedu-sedu.“Segera kuambil keperawananmu!!” Lanjut Fahris.Fahrispun
memulai aksinya dengan sangat gesit, ia melakukan ML pemanasan dengan
rasa sangat Hot. Tetapi, aku berusaha untuk tetap berada di
langit-langit meskipun aku hanya bertumpu dengan Tiang datar dengan
lebar 30 cm.
Setelah ia melakukan pemanasan, iapun akhirnya siap untuk memulai
aksi tergilanya.“Ah.. jangan far.. jangan ambil keperawananku..
tolonglah..” pelas NT.Tetapi, Fahris tidak mempedulikan perkataannya,
dan akhirnya, iapun melakukan seks dengan NT.“Earrgghh..” Teriak NT
begitu batang kemaluan Fahris memasuki liang senggama nya.Setelah itu,
Fahripun mulai melakukan penggesekan terus menerus sampai ia berhenti
setelah menit kesepuluh.
“Bagaimana, enak kan, mangkanya, jangan coba-coba!” kata Fahris
puas.Setelah itu, Fahrispun mulai kembali melancarkan aksinya untuk
kembali melakukan persetubuhan.Selama mereka melakukan persetubuhan, NT
terus mengerang-erang kesakitan“Eng.. eugh.. ough.. aekh.. eakh.. eikh..
oekh..” Desahan NT turut membuatku terangsang. Tetapi, karena pada saat
itu, aku belum pernah bermasturbasi, maka aku diam saja dan terus
menyaksikan.
Setelah sekian lama, akhirnya mereka berhenti dan tertidur lemas.
Sepertinya, mereka telah Orgasme bersama, dan kulihat NT berdarah.
Mungkin ia telah kehilangan keperawanannya. Karena kesempatan tidak ada
orang, maka sayapun segera mengambil kamera, dan menfoto beberapa foto
yang membuktikan Fahris bersalah. Setelah itu, sayapun berniat kabur
melalui Jendela Ventilasi di dekatku.
Ketika hendak keluar, aku mendengar ada suara gebrakan. Setelah
kulihat ada sumber suara tersebut, tenyata itu adalah Gloria yang masuk
lewat Pintu dan terjatuh dan kakinya mengenai Lantai dan sepertinya ia
Lumpuh sementara (Paralyze). Seketika itu pula, bangunlah Fahris dalam
keadaan segar bugar seperti tidak sehabis bercinta. Iapun mendekati
Gloria.
“Hai, cewek, kamu sudah melihat perbuatan kami ya?” kata
Fahris.“Lihat apa? Aku baru saja masuk ke ruangan ini.” jelas
Gloria.“Jangan bercanda, lagipula kamu kan juga mengintip aku saat
bercinta dengan SOS tadi kan di kelas” lanjut Fahris.
“Kamu jangan macam-macam. Aku tak tahu!” sangkal Gloria.“Sudah, lebih
baik kamu bercinta juga saja denganku!” Perintah Fahris.“Jangan..
jangan sentuh aku.. jangan..” Teriak Gloria.Karena aku tidak tega
melihat Gloria yang begitu Cantik dan Seksi yang masih perawan, akupun
berbuat nekat. Entah apa yang merasuki pikiranku, aku langsung saja
melompat menuju ke Fahris dan melakukan Tornado Roll. Dan akhirnya,
berhasil, sayapun berhasil menghajarnya dan membuatnya pingsan. Akan
tetapi, akupun langsung lumpuh total seketika. Tetapi, saya belum
menyerah. Sayapun memberikan Kamera yang saya gunakan untuk menfoto
Fahris dan NT tadi. Dan akhirnya, akupun pingsan.
Keesokan harinya, aku terbangun di atas tempat tidur. Aku melihat
sekelilingku, dan ternyata, aku berada di rumah sakit. Akupun segera
berbaring kembali, tetapi tidak tidur. Karena keluargaku jauh dariku,
maka tidak ada sama sekali yang datang menjengukku. Saya sangat merasa
sedih saat itu. Tidak lama kemudian, Gloria datang dan menghampiriku. Ia
berjalan seperti orang normal. Aku pikir Paralyzenya sudah sembuh.
“Ali, apakah lukamu masih sakit?” tanyanya.“Tidak juga sih, tapi
sudah mendingan.” sahutku.“Eh, terima kasih ya, kamu sudah menolongku
pada saat itu.” ucapnya“Ah, tidak apa-apa. Aku memang sudah biasa
melakukannya.” jawabku seenaknya.“Lantas mengapa NT pada saat itu tidak
kamu tolong?” tanyanya.Waduh, mati aku. Aku tidak mungkin mengatakan
bahwa aku membedakan sesama manusia (dalam arti Gloria dan NT). Lalu
akupun menemukan jawaban sempurna.“Oh, pada saat itukan Fahris masih
dalam keadaan Fit, jadi aku tidak mungkin dapat menghadapinya secara
fisik.”“Kalau mental?” tanyanya lagi.“Itu mungkin saja dapat kuatasi. Oh
ya, bagaimana dengan kejuaraan catur hari ini? Aku kan tidak dapat
ikut?” tanyaku.
Gloriapun mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Ternyata, ia mengeluarkan kameraku dan kertas yang menyatakan bahwa aku langsung
memenangkan pertandingan karena Fahris melakukan perbuatan yang tidak
terhormat. Akupun merasa lega, dan akhirnya akupun bertanya
lagi.“Bagaimana pendapatmu?” tanyaku.“Yah.. hebat.. boleh juga..”
katanya.Entah apa yang menghantui pikiranku, akupun menyatakan cinta
padanya, tetapi ia menjawab“Waduh, jangan dulu ya, aku masih belum mau
pacaran, lain kali saja ya. Sementara ini, ayo kita berteman dan
melakukan petualangan bersama di Sekolah.”“Jadi, kamu juga suka menyusup
ya?” tanyaku.“Iya, sejak kecil, aku suka sekali berpetualang, jadi,
kamu kan juga sama, mari kita satukan hobi kita bersama.” jelasnya.
Tidak ada komentar